March 26, 2025

My Blog

My WordPress Blog

Pemerintah Meminta Guru Lebih Peka Dalam Mengawasi Murid yang Mengerjakan Tugas Menggunakan AI

Pendahuluan

Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) semakin memasuki dunia pendidikan. Banyak siswa saat ini mulai menggunakan AI untuk menyelesaikan tugas sekolah, baik dalam bentuk esai, laporan, hingga pemecahan soal matematika. Fenomena ini mendorong pemerintah untuk meminta para guru agar lebih peka dan waspada dalam memantau siswa agar pemanfaatan AI tetap dalam batas yang wajar dan tidak mengganggu proses pembelajaran.

Bagaimana seharusnya peran guru dalam menghadapi kemajuan ini? Apakah AI menjadi ancaman bagi sistem pendidikan, atau justru dapat dimanfaatkan sebagai alat bantu yang efektif?

AI dan Tantangan Baru dalam Dunia Pendidikan

AI sebagai Alat Bantu atau Pengganti?

Teknologi AI seperti ChatGPT, Grammarly, QuillBot, dan alat pemecah soal otomatis kini banyak dimanfaatkan oleh siswa untuk menyelesaikan tugas. Mayoritas guru merasa bahwa AI seharusnya menjadi alat bantu, bukan pengganti pemikiran kritis siswa.

    Namun, ada juga siswa yang hanya menyalin jawaban dari AI tanpa memahami materi yang mereka kerjakan. Hal ini dapat berakibat pada menurunnya kemampuan berpikir kritis dan kreativitas siswa.

    Kesulitan Guru dalam Mendeteksi Penggunaan AI

    Salah satu tantangan yang dihadapi oleh para guru adalah kesulitan dalam membedakan tugas yang dikerjakan oleh siswa secara mandiri dan yang diselesaikan oleh AI.

      Beberapa tanda bahwa tugas siswa dikerjakan oleh AI antara lain:

      • Gaya bahasa yang terlalu formal atau akademis untuk tingkat anak sekolah.
      • Jawaban yang tampak terlalu sempurna dan tidak sesuai dengan pemahaman siswa di kelas.
      • Kurangnya kesalahan tata bahasa atau ejaan, yang biasanya ada dalam tulisan siswa.

      Namun, tanpa adanya alat deteksi AI yang sesuai, guru sering kali mengalami kesulitan untuk membuktikan bahwa sebuah tugas dikerjakan menggunakan AI.

      Tanggapan Pemerintah: Guru Harus Lebih Peka dan Adaptif

      Pemerintah menyadari bahwa AI tidak dapat dihindari dan justru perlu diintegrasikan secara bijak dalam sistem pendidikan. Beberapa langkah yang diusulkan oleh pemerintah antara lain:

      Meningkatkan Kesadaran Guru mengenai Teknologi AI

      1. Guru perlu menjalani pelatihan tentang cara kerja AI dan cara mendeteksi penggunaannya dalam tugas siswa.
        • Mendorong Evaluasi Berbasis Proses, Bukan Hanya Hasil Akhir
      2. Penilaian tugas sebaiknya tidak hanya berdasarkan hasil akhir, tetapi juga bagaimana siswa mencapai jawaban tersebut.
        • Presentasi, diskusi, dan ujian lisan bisa digunakan untuk memastikan siswa memahami materi dengan baik.
      3. Menyusun Panduan Penggunaan AI di Sekolah
        • Pemerintah dan sekolah perlu menyusun kebijakan yang mengatur batasan penggunaan AI, misalnya mengizinkan AI sebagai referensi tetapi bukan sebagai alat utama dalam menyelesaikan tugas.
      4. Mengembangkan Alat Deteksi AI
        • Sekolah dapat mulai memanfaatkan AI detector atau perangkat lunak anti-plagiarisme untuk mengidentifikasi apakah tugas dibuat dengan bantuan AI.

      Bagaimana AI Bisa Dimanfaatkan Secara Positif?

      Alih-alih melarang AI secara total, teknologi ini dapat diarahkan untuk mendukung proses pembelajaran. Berikut beberapa cara AI dapat dimanfaatkan di sekolah:

      • Membantu memahami konsep yang sulit – AI bisa dipakai untuk menjelaskan materi dengan cara yang interaktif.
      • Sebagai alat revisi dan pengecekan tata bahasa – Siswa dapat memanfaatkan AI untuk memperbaiki ejaan dan tata bahasa, bukan untuk menulis tugas secara keseluruhan.
      • Sebagai tutor tambahan – AI dapat berfungsi sebagai alat bantu belajar tambahan yang menawarkan latihan soal dan simulasi ujian.

      Kesimpulan

      AI telah mengubah cara murid belajar dan melaksanakan tugas, dan tantangan baru ini harus dihadapi dengan keseimbangan antara pengawasan dan pemanfaatan teknologi secara bijaksana. Pemerintah mendorong pengajar untuk lebih sensitif dalam mengawasi murid, namun juga menekankan bahwa AI bisa menjadi alat yang berharga jika dimanfaatkan dengan cara yang benar.

      Pendidikan harus tetap terfokus pada pengembangan pemikiran kritis, kreativitas, dan pemahaman konsep, bukan hanya sekadar menyelesaikan tugas dengan cepat. Oleh karena itu, sekolah dan pengajar harus beradaptasi dengan kemajuan teknologi agar AI bisa menjadi mitra dalam proses pembelajaran, bukan ancaman bagi sektor pendidikan.

      Leave a Reply

      Your email address will not be published. Required fields are marked *

      Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.